WahanaNews.co.id | Presiden Ukraina Volodymir Zelensky mengunggah video baru lewat Facebook pada Minggu terakhir sebelum prapaskah. Dia menyebut Tuhan tak akan mengampuni perbuatan Rusia.
"Hari ini adalah Minggu Pengampunan. Tapi kita tidak bisa memaafkan ratusan demi ratusan korban. Atau ribuan demi ribuan yang menderita," demikian caption video tersebut seperti dilansir detikcom dari CNN, Senin (7/3/2022).
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
"Dan Tuhan tidak akan mengampuni. Tidak hari ini. Tidak besok. Tidak pernah. Dan alih-alih Pengampunan, akan ada Penghakiman," sambungnya.
Zelensky menuduh Rusia merencanakan 'pembunuhan yang disengaja' dalam penembakan di wilayah Ukraina. Dia mengatakan serangan terjadi di wilayah yang dihuni warga sipil.
"Untuk besok Rusia secara resmi mengumumkan penembakan wilayah kami. Perusahaan kami dari kompleks pertahanan. Sebagian besar dibangun beberapa dekade lalu oleh pemerintah Soviet, dibangun di kota-kota. Dan sekarang mereka berada di tengah lingkungan perkotaan biasa," kata Zelensky. "Ribuan orang bekerja di sana. Ratusan ribu tinggal di dekatnya," ucapnya.
Baca Juga:
PM Polandia Ngamuk ke Zelensky: Jangan Hina Kami!
"Ini adalah pembunuhan. Pembunuhan yang disengaja," sambung Zelensky.
Video yang diunggah di media sosial pada hari Sabtu (5/3) menunjukkan bagian-bagian dari pabrik tank Ukraina di luar Zhytomyr, Ukraina - sekitar 140 kilometer sebelah barat Kiev - yang hancur setelah serangan militer Rusia. Zelensky mengatakan dia belum mendengar kabar dari sekutu manapun pada hari Minggu.
"Dan saya belum mendengar reaksi dari pemimpin dunia mana pun hari ini. Dari tidak ada politisi Barat. Tidak ada reaksi terhadap pengumuman ini. Pikirkan tentang rasa impunitas dari penjajah: mereka mengumumkan kekejaman yang direncanakan. Mengapa?" ucapnya.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia menargetkan daerah berpenduduk di Ukraina 'kemungkinan' sebagai upaya untuk menghancurkan moral negara itu. [JP]