WahanaNews.co.id | Ukraina mengklaim Rusia mulai menghancurkan depot penyimpanan bahan bakar dan makanan di negaranya. Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko mengatakan pemerintah harus menyediakan stok baru dalam waktu dekat.
Seperti dilansir detikcom dari Reuters, Minggu (27/3/2022) berbicara di televisi lokal, Denysenko juga mengatakan Rusia membawa pasukan ke perbatasan Ukraina secara bergiliran, dan dapat melakukan upaya baru untuk maju dalam invasinya ke Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sebelumnya Rusia menembakkan 2 rudal ke sebuah fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di dekat Kota Lviv, Ukraina. Serangan rudal Rusia pada Sabtu (26/3) kemarin tersebut menyebabkan 5 orang terluka.
"Ada dua serangan rudal di Lviv," kata gubernur regional Maksym Kozytsky di media sosial.
"Menurut data awal, lima orang terluka," lanjutnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Kozytsky menambahkan dalam unggahannya kemudian bahwa dia telah mengunjungi lokasi serangan dan bahwa situasinya "terkendali".
Kemudian, Walikota kota Andriy Sadovy mengatakan dalam sebuah posting kemudian bahwa "fasilitas industri di mana bahan bakar disimpan terbakar" sebagai akibat dari serangan itu. Namun, menurutnya tidak ada bangunan tempat tinggal yang rusak.
"Tidak ada bangunan tempat tinggal yang rusak. Semua departemen terkait sedang bekerja di lokasi," tulisnya, mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah sampai sirene udara berhenti. [JP]