WahanaNews.co.id | Perundingan lanjutan antara Rusia dan Ukraina digelar secara virtual pada Senin (14/3) waktu setempat. Ukraina menyatakan akan tetap menuntut gencatan senjata dan penarikan tentara Rusia dari wilayahnya.
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Senin (14/3/2022), penasihat kepresidenan Ukraina, Mikhailo Podolyak, yang juga ketua perunding Ukraina memposting sebuah video via Twitter berbicara soal diskusi dalam perundingan dengan Rusia yang berlangsung 'sulit'.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
Podolyak menuturkan kedua pihak membeberkan 'posisi spesifik' masing-masing.
"Negosiasi. Putaran keempat. Membahas perdamaian, gencatan senjata, penarikan segera tentara (Rusia) dan jaminan keamanan. Diskusi yang sulit," tulis Podolyak via Twitter.
"Meskipun Rusia menyadari omong kosong dari tindakan agresifnya, mereka masih memiliki khayalan bahwa kekerasan selama 19 hari terhadap kota-kota Ukraina yang damai adalah strategi yang tepat," imbuhnya.
Baca Juga:
Sejalan dengan Perjanjian Minsk, Rusia Respons Positif Usulan Perdamaian Prabowo
Menurut Anton Gerashchenko selaku penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, seperti dilansir Reuters, perundingan keempat Rusia dan Ukraina ini dijadwalkan dimulai pukul 10.30 waktu setempat. Tidak dijelaskan lebih lanjut alasan perundingan keempat ini digelar secara virtual atau via video conference.
Diketahui bahwa delegasi Rusia dan Ukraina telah menggelar beberapa kali perundingan sejak invasi dimulai 24 Februari lalu. Perundingan pertama digelar 28 Februari lalu, perundingan kedua pada 3 Maret lalu dan perundingan ketiga pada 7 Maret.
Ketiga perundingan sebelumnya tidak menghasilkan kesepakatan signifikan, kecuali disepakatinya koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil di Ukraina. [JP]