WahanaNews.co.id | Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim operasi militernya ke Ukraina berjalan sesuai rencana. Dia juga menyebut pihaknya berperang melawan apa yang disebutnya neo-Nazi.
Dilansir detikcom dari AFP, Putin awalnya menyatakan operasi militer khusus yang diperintahkannya berjalan ketat. Dia juga menyebut operasi itu sesuai jadwal.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Saya ingin mengatakan bahwa operasi militer khusus berjalan ketat sesuai jadwal, sesuai rencana," kata Putin membuka pertemuan dengan dewan keamanannya.
"Kami berperang dengan neo-Nazi," sambungnya.
Dia lalu menyebut Rusia dan Ukraina merupakan satu bangsa. Dia mengaku tak akan pernah menyerah dengan keyakinannya itu.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Ziarah Ke Makam Korban Pengepungan Leningrad di Rusia
"Saya tidak akan pernah menyerah pada keyakinan saya bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa," ucapnya.
Putin mengatakan tentara Rusia berperang 'dengan berani bak pahlawan sejati'. Dia memerintahkan kompensasi dibayarkan kepada keluarga tentara Rusia yang gugur di Ukraina.
"Tugas kami adalah mendukung keluarga mereka yang berjuang untuk rakyat Rusia," kata Putin.
Rusia sendiri telah menyatakan 498 orang tentaranya tewas sejak invasi dimulai pekan lalu. Sementara, Ukraina mengatakan jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi.
Rusia sudah mengklaim mereka tidak menargetkan wilayah sipil di Ukraina, meskipun ada bukti yang tersebar luas sebaliknya.
Putin juga menuduh pasukan Ukraina menggunakan warga sipil sebagai 'perisai manusia'. Dia mengatakan pasukan Ukraina bertindak seperti 'fasis'.
Ukraina mengatakan sebelumnya pada Kamis (3/3) bahwa 33 orang tewas ketika pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah dan blok apartemen bertingkat tinggi di Chernihiv, Ukraina utara. [JP]