WahanaNews.co.id | Sebanyak 242 juta metrik ton barang dibuang di seluruh dunia setiap tahun, setara dengan sekitar sepuluh miliar patung Liberty. Lebih dari seperenam dari total itu hanya berasal dari satu negara.
"Pada tahun 2016, Amerika Serikat adalah penghasil sampah plastik terbesar," demikian bunyi laporan terbaru dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine.
Baca Juga:
Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS
Melansir detikcom Senin (20/12/2021) laporan tersebut ditugaskan oleh Kongres sebagai bagian dari Save Our Seas 2.0 Act, yang disahkan dengan dukungan bipartisan pada Desember 2020.
"Sampah plastik adalah krisis lingkungan dan sosial yang perlu ditangani AS secara tegas dari sumber ke laut," kata Margaret Spring, kepala konservasi dan sains di Monterey Bay Aquarium, yang mengetuai komite ahli yang menyusun laporan tersebut.
"Sampah plastik yang dihasilkan oleh AS memiliki begitu banyak konsekuensi, berdampak pada komunitas pedalaman dan pesisir, mencemari sungai, danau, pantai, teluk, dan saluran air kita," tambah Spring.
Baca Juga:
RI-AS Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
Ditambahkannya, ini menempatkan beban sosial dan ekonomi pada populasi yang rentan, membahayakan habitat laut dan satwa liar, dan mencemari perairan tempat manusia bergantung untuk makanan dan mata pencaharian.
Laporan tersebut menemukan bahwa AS bertanggung jawab atas diperkirakan 42 juta metrik ton sampah plastik pada tahun 2016. Itu lebih dari dua kali lipat hampir semua negara lain di Bumi, dan lebih dari gabungan 28 negara Uni Eropa. Per kapita, orang AS menghasilkan sekitar 130 kilogram sampah plastik setiap tahun.
Sebagian besar limbah ini berakhir di tempat pembuangan sampah, tetapi terlalu banyak yang akhirnya "bocor" ke lingkungan. Ini disebabkan oleh pilihan yang jelas tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan, atau mengirim setara 68.000 kontainer sampah ke negara berkembang yang juga kewalahan.