Menanggapi hal ini pemerintahan Rusia bahkan telah menempuh berbagai kebijakan untuk mencegah terjadinya krisis keuangan. Pemerintah juga berupaya untuk menghentikan aliran modal keluar dari Rusia dan menjaga cadangan devisa mereka.
Bank sentral Rusia telah mengerek suku bunga lebih dari dua kali lipat menjadi 20%. Kemudian pemerintah juga melarang pialang Rusia menjual surat berharga yang dipegang orang asing.
Baca Juga:
Negara-negara Ini Mulai Merasakan Dampak dari Sanksi yang Diterima Rusia
Sekarang pasar saham Rusia ditutup sejak Senin. Belum bisa dipastikan kapan akan mulai dibuka. Pemerintah juga meminta para eksportir untuk menukar 80% dari pendapatan mata uang asing mereka dengan rubel. Selain itu penduduk Rusia juga dilarang melakukan transfer ke luar negeri.
Pada Selasa, pemerintah Rusia mengatakan Putin sedang mengkaji kebijakan untuk pencegahan perusahaan asing menjual asetnya di Rusia. Itu sebagai sebuah upaya untuk mencegah eksodus yang besar-besaran pekan ini.
Dia juga meneken kebijakan larangan orang mengambil uang lebih dari US$ 10 ribu atau lebih dalam mata uang asing di Rusia. "Kondisi sistem keuangan Rusia yang gonjang-ganjing ini bisa meluas dan memburuk ke depannya," kata ekonom senior Berenberg Kallum Pickering. [JP]