Arifin mengatakan, salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai pasokan gas ke Uni Eropa yang terganggu, imbas dari invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah negara di Eropa menyetop pembelian gas ke Rusia sebagai bentuk sanksi kepada negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
"Dibahas mengenai persoalan energi saat ini, di mana konflik yang terjadi saat ini menyebabkan harga energi naik dan kesulitan supply.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Menanyakan kemungkinan Indonesia untuk bisa mengalokasikan LNG-nya untuk Eropa," ujar Arifin ditemui usai pertemuan di House of Swiss, Davos, Swiss, Minggu (22/5/2022).
Swiss memang salah satu negara yang paling bergantung terhadap pasokan gas impor. Sejauh ini, sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa kepada Rusia cukup berdampak terhadap Swiss, meski negara ini bukan anggota dari Uni Eropa.
Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin mengatakan, situasi ini akan sulit bagi Swiss.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Swiss benar-benar bergantung pada impor minyak dan gas," ujar Parmelin.
Gas berkontribusi 15% terhadap total konsumsi energi di Swiss, yang mana kebanyakan digunakan untuk memasak dan penghangat. Setengah pasokannya berasal dari Rusia. [JP]