Sementara, platform yang tak berpenghuni dapat menampung turbin angin terapung dan panel surya atau digunakan untuk menanam bambu yang bermanfaat untuk pembangunan gedung baru.
Rencana kota yang diusulkan BIG juga mencakup produksi air bersih dengan instalasi pengolahan di lokasi dan sistem untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan. Arsitek juga sudah membayangkan adanya armada kendaraan listrik dari taksi air hidrofoil hingga feri bertenaga surya yang menghubungkan lingkungan dengan kota dan daratan.
Baca Juga:
Provinsi Bali Terima Hibah 10 Bus Listrik dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan
Lalu, tak hanya itu, kota ini juga akan dirancang tahan terhadap bencana alam seperti tsunami hingga angin topan kategori lima. Salah satu pendiri Oceanix, Itai Madamombe, menuturkan, proyek ini akan selesai pada tahun 2025. (JP)