Gerakan penggalangan dana ini menurut Edy untuk membangunkan pihak Eksekutif dan Legislatif agar jangan hanya sibuk jalan-jalan tetapi lalai akan tanggung jawab.
"Ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan, dan kita mengingatkan Wali Kota dan para wakil rakyat Subulussalam ke depan lebih bijak menggunakan uang rakyat. Dengan lebih mengutamakan program sesuai dengan kebutuhan, kita menilai selama ini masih banyak program yang tidak urgent terkesan sifatnya hanya pemborosan anggaran," kata Edy.
Baca Juga:
Ridwan Husein Desak Pj Wali Kota Subulussalam Segera Ganti Pejabat Kepala Desa
Terkait pengadaan mobil dinas pejabat daerah, kegiatan studi banding yang berlebihan dan banyak lagi yang menurut Edy menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
“Sementara masih ada kampung yang terisolir akibat akses jalan yang sangat buruk seperti Kampung Longkib, masyarakatnya menggunakan perahu robin, karena jika curah hujan tinggi mengakibatkan jalan banjir dan berlumpur."
"Kita inginkan Pemko fokus terhadap program pembangunan yang menghasilkan PAD, agar dapat mandiri atau tidak tergantung sepenuhnya pada pemerintah pusat. Dan kondisi keuangan daerah kota Subulussalam hari ini menjadi catatan terburuk dalam sejarah dimana hampir sembilan bulan gaji aparatur desa belum terbayarkan dan lainnya," pungkas Edy. [JP]