“Terbukti, sekarang Telkom Valuasinya, market cap-nya terus naik 6 bulan terakhir menjadi Rp411 triliun, ini sejarah buat Telkom. Sekarang market cap-nya ketika industri tel-co di pertanyakan itu sunset, tetapi Telkom bisa tetap mendapatkan pertumbuhan revenue 6.1% yaitu kurang lebih Rp106 triliun sehingga dibandingkan perusahana-perusahaan tel-co lainnya, Telkom sekarang tetap tumbuh,” jelas Erick.
“Kalau Telkom berdiam diri padahal data, suara dan teks itu sudah gratis, tidak mengandalkan data bisnis, seperti data center, cloud, infrastruktur, ya Telkom akan sunset. Nah itulah kenapa fungsinya kita melakukan perubahan daripada bisnis model dan tetap melakukan benchmarking dengan negara lain dan perusahaan lain supaya kita ini bangun dari tidur, jangan asyik sendiri. Kita ini engga boleh terus berada di comfort zone,” lanjutnya.
Baca Juga:
Shin Tae-yong Nilai Laga Melawan Myanmar Berat, Ini Alasannya
Konsolidasi Laba Bersih
Di sisi lain, berkat transformasi yang terus dilakukan Menteri Erick di Kementerian BUMN, dividen BUMN mengalami kenaikan yang cukup pesat. Dalam data Laporan Keuangan Konsolidasi BUMN, pada Kuartal III Tahun 2021, dividen mencapai Rp 61 triliun meningkat 4x lipat dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp13 triliun hingga akhir tahun.
Menurut Erick, terdapat beberapa BUMN yang menjadi penyumbang terbesar dividen, yaitu BUMN yang bergerak di bidang industri keuangan, seperti perbankan dan asuransi, industri Telekomunikasi, serta energi dan pertambangan. Meskipun mendapat dividen yang cukup besar, Erick tidak mau jumawa. Berbagai transformasi akan terus dilakukan sebagai bentuk kontribusi maksimal sebagai ladang pemasukan bagi Negara dan penggerak perekonomian Indonesia.
Baca Juga:
Jelang Nataru, Erick Thohir Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun
“Transformasi perubahan harus kita dorong terus, jangan gara-gara sudah untung Rp61 triliun, 4 kali lipat dari tahun kemarin, (kita sudah) sudah tenang. Enggak. Ingat ini pertama kalinya Indonesia defisit anggaran lebih dari 3%. Ibu Menteri Keuangan yang menyatakan. Berarti apa? Tidak mungkin kita terus bersandar dengan pemasukan dari pajak, jadi perlu ada pemasukan lain salah satunya dividen, kita lagi usaha,” pungkasnya. (JP)