"Inflasi global diperkirakan turun dari 8,8 persen (2022) menjadi 6,6 persen (2023), angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata inflasi tahun 2017-2019 yaitu 3,5 persen."
Terkait kenaikan harga menjelang ramadhan Handi mengingatkan "Perlu dicermati komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Ramadan, seperti bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komiditas lainnya."
Baca Juga:
Tim Pengendalian Inflasi Daerah Bengkulu Siapkan Peta Jalan Kendalikan Inflasi 2025-2027
Ia juga merekomendasikan kebijakan dalam pengendalian harga "Kebijakan mempertebal pasokan dalam rangka stabilisasi harga dilakukan dengan menggunakan produksi dalam negeri serta impor perlu dilakukan secara presisi sesuai permintaan aktual. Kebijakan dengan memberikan subsidi, baik transportasi maupun harga." Sarannya.
Kebijakan dua persen dari dana transfer umum (DTU) dalam APBD sebagai insentif untuk kebutuhan pangan melalui bansos dan insentif untuk transportasi, perlu didorong agar dapat terealisasi dengan baik di daerah, agar stabilisasi harga terwujud dengan baik.
"Koordinasi stakeholder dalam bentuk kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu dioptimalkan. Langkah membentuk taskforce atau sales motorist untuk memaksimalkan proses distribusi produk kebutuhan selama Ramadhan, dengan sasaran utama menjaga keseimbangan supply and demand." imbuhnya.
Baca Juga:
Pemkot Palu Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Kemandirian Pangan
Pembicara lainnya, Ariyo DP Irhamna menyatakan perlunya perbaikan kondisi di hulu "Pemanfaatan teknologi untuk peningkatan produktivitas, antisipasi alih fungsi lahan pertanian, penguatan kelembagaan koperasi dan peningkatan kesejahteraan petani" katanya.
"Selanjutnya kelancaran distribusi dan tata niaga Komoditas yakni optimalisasi dan modernisasi sistem resi gudang, pemanfaatan teknologi untuk tracking produk dan monitoring harga."
Sedangkan untuk Perbaikan kondisi hilir Ariyo menyarankan "Penerapan penanganan pascapanen yang baik dan benar (good handling practices), Pemetaan pola konsumsi, Optimalisasi asuransi pertanian, Penerapan circular economy." pungkasnya.[zbr]