WahanaNews.co.id | Panglima Tertinggi Sekutu NATO Eropa Jenderal Tod Wolters mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukannya ke Bulgaria dan Rumania menyusul konsentrasi pasukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
Surat kabar Jerman Der Spiegel pada hari Sabtu (18/12) melaporkan rencana itu akan meningkatkan kehadiran aliansi ini di negara-negara Baltik dan Polandia timur. Der Spiegel juga mengatakan memiliki "informasi" bahwa Wolters telah "menyerukan penguatan pasukan di perbatasan timur" NATO selama konferensi video tertutup dengan para pemimpin militer "negara-negara mitra."
Baca Juga:
Damaskus Diserbu, Lebih dari 50.000 Warga Suriah Selamatkan diri ke Lebanon
NATO menolak untuk mengomentari laporan Der Spiegel tersebut.
Menhan Jerman serukan sanksi lebih keras
Sementara Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada hari Minggu (19/12) menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia atas penempatan pasukannya di perbatasan Ukraina. Lambrecht mengungkapkan pernyataan ini saat bersiap mengunjungi Lithuania untuk melakukan inspeksi terhadap pasukan NATO.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
"Kita harus berunding, yang berarti membahas proposal yang diajukan Rusia," ujar Lambrecht. Namun itu tidak berarti bahwa Rusia bisa mendikte mitra NATO tentang bagaimana mereka memposisikan diri. "Kita perlu menyelesaikan ketegangan saat ini di tingkat diplomatik tetapi juga harus ada pencegahan yang kredibel," kata Lambrecht.
Menteri Pertahanan Lituania Arvydas Anusauskas mengatakan NATO harus melawan upaya Moskow untuk memecah belah Eropa.
"Kita perlu mendukung Ukraina dengan segala cara, termasuk pengiriman senjata berat," katanya saat berbicara di samping Lambrecht tanpa memberikan rincian lebih lanjut.