Wakil menteri luar negeri Rusia, Alexander Grushko, pada hari Sabtu mengatakan bahwa proposal keamanan yang diajukan Rusia kepada Amerika Serikat ini adalah upaya untuk "mengubah skenario konfrontasi militer atau teknis militer menjadi proses politik."
Dikutip oleh kantor berita Rusia Interfax, Grushko mengatakan bahwa proses politik ini "benar-benar akan memperkuat keamanan militer."
Baca Juga:
Masuk Radar Strategis, Biak Jadi Incaran Negara Asing untuk Kepentingan Militer
Moskow memberikan daftar tuntutan militernya pada hari Jumat kepada AS dan sekutunya. Sebagian tuntutan Moskow kepada NATO antara lain penarikan batalyon NATO dari negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lituania yang dulu menjadi bagian Uni Soviet. Juga dari Polandia, di mana Moskow telah punya pengaruh kuat ketika Warsawa menjadi negara satelit komunis di bawah pengawasan Soviet.
Selain itu, Moskow juga menginginkan adanya jaminan hukum bahwa NATO akan menarik kehadiran militernya di Eropa Timur dan Ukraina. Menhan Jerman mengatakan akan membahas proposal ini, namun menegaskan bahwa Rusia tidak akan bisa mendikte NATO. (JP)
Baca Juga:
Rusia Ngamuk! 189 Drone Hancur, Su-27 Jatuh, dan Ratusan Tentara Ukraina Tewas Seketika
Sumber: Reuters, AP, AFP, Detikcom