Lambrecht mengunjungi Lituania pada hari Minggu ketika anggota NATO dan negara-negara kawasan Baltik lainnya seperti Estonia dan Latvia khawatir akan situasi keamanan regional setelah Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke dekat perbatasannya dengan Ukraina. Perjalanan itu adalah yang pertama bagi Lambrecht sejak diangkat menjadi menteri pertahanan
Pasukan Rusia picu ketegangan regional
Baca Juga:
Ultimatum Dunia, Putin Tegaskan Rusia Siap Gunakan Nuklir untuk Bela Diri
Lebih dari 100.000 tentara Rusia dikerahkan ke wilayah Rusia di bagian utara, timur dan selatan Ukraina. Konsentrasi pasukan militer ini telah meningkatkan ketegangan antara Rusia, Ukraina, dan NATO. Pejabat Ukraina meminta bantuan militer kepada NATO guna menghadapi kemungkinan harus membela diri dari serangan militer Rusia.
Bulgaria dan Rumania juga menyerukan perluasan kehadiran NATO.
Di tengah ketegangan ini, sepasang pengebom jarak jauh Rusia yang berkemampuan nuklir berpatroli di wilayah udara Belarus pada hari Sabtu dalam misi yang dimaksudkan untuk memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara sekutu ini.
Baca Juga:
Damaskus Diserbu, Lebih dari 50.000 Warga Suriah Selamatkan diri ke Lebanon
Bantah rencana invasi
Meski demikian, Rusia terus menyangkal bahwa mereka sedang merencanakan invasi. Moskow mengatakan pihaknya memiliki hak untuk "mempertahankan keamanannya" dari hubungan Ukraina yang semakin dekat dengan NATO dan ambisi Kiev untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Pada hari Jumat (17/12), Moskow mengatakan ingin ada jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan membatalkan kegiatan militer mereka di Ukraina dan bagian lain di wilayah Eropa Timur.