WahanaNews.co.id | Munculnya varian Corona B.1.1.529 atau varian Omicron membuat dunia khawatir. Varian ini diduga menyebar lebih cepat, dan membuat banyak negara kembali menutup perjalanan internasional.
Omicron telah diklasifikasikan sebagai 'variant of Concern' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berarti berisiko lebih menular, lebih ganas atau lebih terampil menghindari tindakan kesehatan masyarakat, vaksin dan terapi.
Baca Juga:
AS Perluas Penggunaan Vaksin Bivalen Covid-19 untuk Anak Balita
Varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein spike yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh. Para ahli telah memperingatkan bahwa banyak dari mutasi ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi dan penularan antibodi, yang dapat membatasi efektivitas vaksin COVID yang ada.
1. Pfizer
Terkait efektivitas vaksin pada varian Omicron, pakar menyebut vaksin yang tersedia masih bisa mencegah varian COVID-19. Meski demi totalitas, produsen vaksin COVID-19 Pfizer mulai meracik vaksin COVID-19 khusus untuk menangkal varian Omicron.
Baca Juga:
Kemenkes Pastikan Stok Vaksin Aman
Dikutip dari laman France 24, CEO Albert Bourla mengatakan, perusahaannya pada Jumat (26/11/2021) mulai menguji vaksin saat ini terhadap varian Omicron, yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan dan dikhawatirkan kembali memicu gelombang global infeksi COVID-19.
"Saya tidak berpikir hasilnya vaksin tidak melindungi," kata Bourla.
2. Moderna
Orodusen vaksin COVID-19 Moderna menyebut tengah menyiapkan vaksin yang diformulasikan kembali untuk melawan varian corona Omicron dan akan siap awal tahun depan.
"Kita harus tahu tentang kemampuan vaksin saat ini untuk memberikan perlindungan dalam beberapa minggu ke depan, tetapi hal yang luar biasa tentang vaksin MRNA, platform Moderna adalah bahwa kita dapat bergerak sangat cepat," kata Kepala Petugas Medis Moderna, Paul Burton, di acara "Andrew Marr Show" BBC, dikutip CNBC International.
Moderna sendiri sudah mengatakan telah mengerahkan pekerjanya sejak akhir pekan lalu untuk mulai mempelajari varian baru ini. Burton menegaskan kembali vaksin bisa memberikan perlindungan kepada mereka yang disuntik dan mengingatkan orang yang tidak divaksin wajib divaksinasi.
2. Novavax
Perusahaan farmasi Novavax mulai mengerjakan versi vaksin yang ditujukan untuk varian COVID-19 Omicron. Dosis untuk pengujian dan pembuatannya direncanakan siap dalam beberapa minggu ke depan.
Pengembang vaksin tersebut mengklaim telah mengembangkan spike protein khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui, B.1.1.529.
"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu," papar juru bicara perusahaan dikutip dari detikcom.
Novavax menyebutkan akan mengajukan persetujuan Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun. Pengajuan persetujuan juga dilakukan dengan European Medicines Agency dan Kanada.
Perusahaan Inovio Pharmaceuticals juga mengaku mulai menguji kandidat vaksinnya, INO-4800, untuk mengevaluasi efektivitasnya terhadap varian baru.
Perusahaan memperkirakan, pengujian akan memakan waktu sekitar dua minggu. Inovio mengklaim saat ini tengah merancang kandidat vaksin baru yang secara khusus menargetkan Omicron. Awal bulan ini, Inovio akan melanjutkan uji coba tahap akhir vaksinnya di Amerika Serikat setelah 14 bulan ditahan secara klinis.
"Skenario kasus terbaik, INO-4800 ... akan benar-benar tahan terhadap omicron, tetapi jika bukan itu masalahnya, maka kami akan memiliki vaksin yang dirancang baru yang siap digunakan jika perlu," kata Kate Broderick, wakil presiden senior divisi R&D Inovio. (JP)