WahanaNews.co.id | Pemerintah Ukraina melaporkan lima rudal 'kuat' Rusia menghantam kota Lviv pada hari ini, Senin (18/4).
Kota Lviv selama ini terhindar dari dampak pertempuran sejak Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina sekitar dua bulan lalu.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Seperti dilansir detikcom dan AFP, Senin (18/4/2022), sejauh ini enam orang dilaporkan tewas akibat serangan rudal itu.
"Saat ini kami dapat mengkonfirmasi bahwa enam orang tewas dan delapan terluka. Seorang anak termasuk di antara korban," kata Gubernur Lviv, Maksym Kozytsky dalam postingan di media sosial.
Seorang penduduk kota Lviv menuturkan kepada AFP bahwa mereka bisa melihat kepulan asap berwarna abu-abu di langit, membubung di atas beberapa gedung apartemen.
Baca Juga:
Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina
Wali Kota Lviv, Andriy Sadovy, menuturkan via Telegram bahwa para petugas penyelamat telah berada di lokasi serangan.
Serangan di Lviv ini terjadi saat pasukan Rusia semakin meningkatkan serangan di wilayah Ukraina bagian timur beberapa hari terakhir, dengan menargetkan sejumlah fasilitas yang memproduksi perangkat keras militer.
"Lima serangan rudal kuat sekaligus terhadap infrastruktur sipil di kota tua Eropa, Lviv," sebut penasihat kepresidenan Ukriana, Mykhaylo Podolyak, dalam pernyataan via Twitter.
"Rusia terus secara biadab menyerang kota-kota Ukraina dari udara, secara sinis menyatakan kepada seluruh dunia soal 'hak' mereka untuk membunuh warga Ukraina," tuduhnya.
Pada akhir Maret lalu, kota Lviv dilanda rentetan serangan Rusia yang menargetkan depot bahan bakar dan melukai lima orang. Pada 18 Maret, gempuran mengenai sebuah pabrik perbaikan pesawat di dekat bandara Lviv. Tidak ada laporan korban jiwa.
Sejumlah rudal jelajah Rusia, pada 13 Maret lalu, mengenai sebuah pangkalan militer besar di lokasi berjarak 40 kilometer sebelah barat laut Lviv. Sedikitnya 35 orang tewas dan 134 orang lainnya luka-luka akibat serangan rudal itu.
Lviv yang terletak dekat dengan perbatasan Polandia ini, telah menjadi kota perlindungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal. Pada awal invasi Rusia, sejumlah negara Barat memindahkan kedutaan mereka dari Kiev ke Lviv. [JP]