WahanaNews.co.id | Al-Quraishi tewas usai meledakkan diri ketika hendak ditangkap militer AS di Suriah pekan lalu. Kematiannya dinilai sebagai pukulan telak bagi ISIS, yang sebelumnya kehilangan Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi dalam operasi serupa di Irak, 2019 silam.
Melansir detikcom, sejumlah analis keamanan yang memantau pergerakan Islamic State meyakini, kelompok itu akan mengumumkan pengganti al-Quraishi dalam beberapa pekan ke depan.
Baca Juga:
Kelola Grup WhatsApp ISIS, Remaja Gowa Diciduk Densus 88
Fadhil Abu Rgheef, penasehat terorisme untuk militer Irak, mengatakan setidaknya ada empat calon pengganti. "Di antaranya adalah Abu Khadija yang terakhir memimpin IS di Irak, Abu Muslim, pemimpin ISIS di Provinsi Abar, dan seorang lagi bernama Abu Salih yang tidak banyak dikenal, tapi dekat dengan Baghdadi dan Quraishi," kata dia.
"Terakhir adalah Abu Yassir al-Issawi, yang diduga selamat," dari serangan udara koalisi AS, Januari 2021 silam. "Dia berharga bagi ISIS karena pengalaman tempurnya yang panjang," imbuhnya.
Seorang pejabat militer Irak meragukan kabar hidupnya Issawi. "Jka dia tidak tewas, dia bisa menjadi kandidat. Dia sudah teruji dan matang dalam merencanakan serangan militer, serta punya ribuan pendukung," imbuhnya.
Baca Juga:
AS Akan Tarik 1.000 Tentara dari Suriah
Menutup kebocoran
Pejabat Irak tersebut meyakini Islamic State kini berusaha menyelidiki kebocoran informasi yang mengarah kepada kematian al-Quraishi. Dia dikenal tidak pernah tampil di hadapan publik atau menggunakan komunikasi digital.
Di bahwa arahannya, gerilayawan Islamic State bertempur dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyintasi tekanan bertubi-tubi oleh AS dan negara sekutu.