WahanaNews.co.id | Para anggota parlemen Amerika Serikat mendesak kepala hak asasi manusia PBB untuk merilis laporan tentang Xinjiang, sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Diketahui bahwa Washington menuduh China melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.
Baca Juga:
Tambang Emas di Xinjiang Longsor, 18 Orang Terperangkap di Bawah Tanah
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Rabu (19/1/2022), menurut Senator Jeff Merkley dan Anggota DPR AS, James McGovern, dua tokoh terkemuka Partai Demokrat yang memimpin Komite Eksekutif Kongres tentang China, penerbitan laporan tersebut sebelum Olimpiade dimulai pada 4 Februari akan "menegaskan kembali fakta bahwa tidak ada negara yang berada di luar pengawasan atau di atas hukum internasional."
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, yang merupakan mantan presiden Chile, telah meminta Beijing untuk "akses yang berarti dan tanpa hambatan" ke Xinjiang selama bertahun-tahun. Namun, sejauh ini tidak ada kunjungan seperti itu yang dimungkinkan.
Sebelumnya pada pertengahan Desember 2021 lalu, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mengindikasikan bahwa laporan mengenai Xinjiang dapat dirilis dalam waktu"beberapa minggu."
Baca Juga:
Tambang Emas di Xinjiang Longsor, 18 Orang Terperangkap
Namun, para aktivis hak asasi manusia meminta PBB untuk bersikap tegas.
Beberapa organisasi hak asasi menuduh China telah mengurung setidaknya satu juta warga Muslim di Xinjiang.
Beijing menyangkal angka tersebut dan menggambarkan kamp-kamp itu sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk mendukung upaya memerangi ekstremisme agama.