WahanaNews.co.id | Negara barat dan Eropa akan menjatuhkan sanksi-sanksi baru untuk Rusia.
Hal itu menjadi buntut karena ada bukti Rusia melakukan pembantaian di Bucha, Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pihak Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah melakukan pembantaian di kota Bucha. Akibat pembantaian itu dikabarkan ada 300 warga tewas.
Dewan Uni Eropa pun mengeluarkan pernyataan akan memberikan sanksi untuk Rusia. Menurut mereka, pembantaian itu merupakan kekerasan yang kejam.
"Uni Eropa mengutuk dalam istilah yang paling keras atas kekejaman yang dilaporkan dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di sejumlah kota Ukraina yang diduduki, yang kini telah dibebaskan," sebuah pernyataan dari Dewan Eropa, dikutip detikcom dari CNBC, Senin (4/4/2022).
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Pembantaian di kota Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya akan dimasukkan dalam daftar kekejaman yang dilakukan di tanah Eropa," kata pernyataan Dewan Eropa.
Dalam kabar yang beredar terdapat foto-foto di mana jalan-jalan perumahan dipenuhi mayat. Namun, Rusia membantah tuduhan itu, menyebut foto-foto itu sebagai provokasi dari Ukraina.
Para pemimpin Barat lainnya juga menyerukan perluasan hukuman terhadap Rusia.Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington dan rekan-rekannya di Eropa sedang memeriksa hukuman keuangan baru untuk Rusia.
"Kami memperketat sanksi yang ada. Kami menambahkan yang baru. Kami melakukannya dalam koordinasi penuh dengan orang Eropa dan mitra lain di seluruh dunia. Dan salah satu hasilnya adalah ekonomi Rusia terguncang," kata Blinked.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berada di Polandia pada hari Senin untuk membahas tindakan terkoordinasi oleh sekutu NATO dan meningkatkan tindakan hukuman terhadap Moskow.
"Inggris telah membantu memimpin jalan dengan sanksi untuk melumpuhkan mesin perang Putin. Kami akan berbuat lebih banyak untuk meningkatkan tekanan pada Rusia dan kami akan terus mendorong orang lain untuk berbuat lebih banyak," kata Truss.
Sanksi yang diberikan oleh UE dan AS setelah invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari adalah yang terkuat yang pernah dikenakan di negara itu.
Lebih dari setengah cadangan bank sentralnya telah dibekukan, dan banyak bank Rusia telah terputus dari mengakses sistem pesan antar bank SWIFT. Sanksi juga telah dikenakan pada beberapa miliar dolar hubungan ekspor dan industri dan individu Rusia yang kuat.
Sanksi telah memukul ekonomi Rusia dengan keras. Mata uangnya telah mengalami perubahan yang bergejolak dan bank sentralnya memiliki suku bunga lebih dari dua kali lipat. Tidak hanya itu hengkangnya ratusan perusahaan asing dari negara itu telah memicu PHK besar-besaran di Rusia. [JP]