WahanaNews.co.id | Konflik Rusia-Ukraina membuat sejumlah ilmuwan Ukraina mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dan pekerjaan mereka, termasuk mengumpulkan barang-barang untuk pertahanan diri dan bersiap melarikan diri.
Para peneliti khawatir bahwa konflik baru akan menjerumuskan Ukraina ke dalam kekacauan dan menghentikan kemajuan yang telah dicapai dalam bidang sains.
Baca Juga:
Gantikan Gandum yang Kini Mahal, Perum Bulog akan Bangun Pabrik Sagu
"Saya tidak tahu apakah itu (melarikan diri) akan terjadi besok," kata Irina Yegorchenko, ahli matematika di Institute of Mathematics di Kiev, yang dekat perbatasan Ukraina dengan Belarus, dikutip detikcom dari Nature.
Lembaga penelitian di Krimea, yang sebelumnya dijalankan oleh National Academy of Sciences of Ukraine, dipindahkan ke kendali Rusia. Pertempuran di wilayah Ukraina timur Luhansk dan Donetsk berlanjut. Konflik ini menyebabkan 18 universitas pindah dari Luhansk dan Donetsk ke bagian lain negara itu. Banyak peneliti kehilangan rumah dan laboratorium mereka.
"Sebagian besar staf akademik di salah satu universitas yang dipindahkan, Vasyl' Stus Donetsk National University, yang sekarang di Vinnytsia, adalah orang-orang yang terpaksa pergi dan kehilangan harta benda, mata pencaharian, dan keluarga," kata Roman Fedorovich Hryniuk, rektor universitas tersebut.
Baca Juga:
Provinsi Zaporizhzhia di Ukraina Gelar Referendum Gabung Rusia
Akibat konflik tersebut, banyak peneliti Ukraina memutuskan hubungan dengan Rusia dan membentuk hubungan baru dengan rekan-rekan mereka di Eropa, Amerika Serikat, dan China.
"Sangat menyakitkan kehilangan hubungan yang sudah mapan dan membangun yang baru, tetapi itu memberi kami sudut pandang baru," kata Illya Khadzhynov, wakil rektor karya ilmiah di universitas tersebut.
"Ada ancaman perang yang sangat pasti. Saya merasa seperti saya bisa mati besok, atau dalam dua hari, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Yegorchenko. Meskipun dia merasa bahwa persiapannya tidak berguna, dia tetap mengisi daya perangkat elektronik seperti telepon dan power bank, dan selalu berhubungan dengan keluarganya. "Semua ilmuwan melakukan itu," tambahnya.