Tahun 2019, seperti dilansir The Guardian, Yanukovych divonis bersalah atas dakwaan pengkhianatan atas upayanya meredam unjuk rasa pro-Barat tahun 2014 yang pada akhirnya menggulingkan pemerintahannya. Dia juga didakwa meminta Presiden Putin untuk mengirimkan tentara Rusia untuk menginvasi Ukraina setelah dia kabur ke luar negeri.
Di bawah presiden yang baru, Volodymyr Zelensky, Ukraina diketahui semakin pro-Barat.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Putin juga diketahui menawarkan dukungan untuk kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk, yang merupakan bagian dari wilayah Donbas di Ukraina bagian timur. Putin secara bersamaan mendeklarasikan Crimea sebagai bagian dari Rusia, dan menginvasi semenanjung itu pada akhir Februari hingga Maret 2014.
Pencaplokan Crimea dari Ukraina itu dikecam dunia internasional, yang hingga kini masih mengakui Crimea sebagai bagian wilayah Ukraina. Pertempuran terus berlanjut meski ada perjanjian gencatan senjata tahun 2015, dengan sedikitnya 14.000 orang tewas.
Di tengah krisis yang semakin meningkat, Putin pada 21 Februari mengumumkan pengakuan resmi untuk dua wilayah separatis, Donetsk dan Luhansk, sebagai negara merdeka. Dia juga memerintahkan tentara Rusia untuk masuk ke wilayah Ukraina bagian timur dalam misi yang diklaim untuk 'menjaga perdamaian'.
Baca Juga:
Rusia Kelimpungan, Ukraina Rebut Lagi Kota Kunci di Donetsk
Perintah itu disampaikan pidato Putin disiarkan televisi nasional Rusia, di mana dia menyatakan Ukraina bukan negara yang berdiri sendiri, melainkan 'bagian integral' dari Rusia, yang diciptakan oleh Uni Soviet.
"Mengapa kita harus begitu murah hati, dan kemudian memberikan republik-republik ini hak untuk pergi?" tanya Putin dalam pidatonya, yang jelas merujuk pada runtuhnya Uni Soviet tahun 1991. "Gila," imbuh Putin.
Pada Kamis (24/2) pagi, Putin memerintahkan invasi militer ke wilayah Ukraina yang kemudian meluas jauh melampaui wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia, dengan rudal-rudal Rusia menghujani setidaknya 16 kota Ukraina dan helikopter serbu mengudara di atas ibu kota Kiev. [JP]