Komisaris Departemen Pemadam Kebakaran Daniel Nigro menyebut Korban menderita inhalasi atau menghirup asap yang signifikan.
"Anggota menemukan korban di setiap lantai di tangga dan membawanya keluar dalam henti jantung dan pernapasan," katanya.
Baca Juga:
Kebakaran di PLTU Labuan Angin: Tak Ada Korban Jiwa, Listrik Tetap Aman
Petugas menyebut ada bukti kalau api berasal dari pemanas elektrik di kamar apartemen. Dia mengatakan pemanas sebenarnya telah ada di gedung apartemen dan pemanas portabel merupakan tambahan.
Bencana itu kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang standar keselamatan di perumahan warga berpenghasilan rendah. Ini merupakan kebakaran besar yang mematikan kedua di kompleks perumahan di AS setelah dua belas orang, termasuk delapan anak, tewas pada hari Rabu ketika api menyapu gedung apartemen perumahan umum di Philadelphia. [JP]