Selain pasukan darurat, NATO juga memiliki pasukan yang beroperasi di sisi timur dan tenggaranya, baik di darat, di laut dan di udara untuk mencegah agresi Rusia.
Ada empat kelompok penting -masing-masing dengan sekitar 1.000 tentara- yang berbasis di negara-negara Baltik di Estonia, Latvia dan Lituania, dan juga di Polandia.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Adapun Inggris memimpin grup pertempuran di Estonia, Kanada memimpin Latvia, Jerman memimpin di Lithuania, dan AS memimpin grup pertempuran di Polandia.
Dalam mekanisme serangan militer ke negara sekutu NATO, akan diterapkan pasal 5 dalam perjanjian pendiri NATO, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu adalah serangan terhadap semua.
Perjanjian itu akan memungkinkan aliansi untuk memanfaatkan militer individu masing-masing negara -kekuatan total sekitar 3,5 juta personel militer-. Namun kekuatan setingkat itu hanya akan benar-benar dikerahkan jika terjadi bahaya eksistensial pada tingkat perang dunia ketiga.
Baca Juga:
Rusia Kelimpungan, Ukraina Rebut Lagi Kota Kunci di Donetsk
Tentara AS
Dilansir AFP, pada 2 Februari 2022 lalu, AS telah mengerahkan sekitar 2.000 tentara Divisi Lintas Udara untuk membantu melawan invasi Rusia. Adapun dari jumlah itu, sekitar 1.700 tentara AS bersiap siaga di Polandia, sementara sisanya disiagakan di Jerman, yang menjadi markas pasukan AS di Eropa.
Beberapa hari setelahnya, AS kembali mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia. Tentara tersebut berasal dari Divisi Lintas Udara ke-82, yang merupakan pasukan reaksi cepat utama dalam militer AS, telah ditempatkan dalam kondisi siaga sejak akhir Januari lalu atas permintaan Presiden Joe Biden.