WahanaNews.co.id | Setelah Ukraina mengklaim sukses menenggelamkan kapal Moskva milik Rusia dengan rudal Neptunus buatan lokal, Rusia seperti ingin membalas dendam dengan rudal S-400.
Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan bahwa mereka akan meningkatkan intensitas serangan udara di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Baca Juga:
Satriya Kumbara Kian Terjepit: Dicabut Status WNI, Rusia Angkat Tangan
Kemudian pada 15 April, Moskow menuding Ukraina mengirim helikopter untuk menyerang desa Bryanks di area Rusia, berdekatan dengan perbatasan Ukraina.
Media lokal Rusia pun melaporkan bahwa sistem pertahanan udara berupa rudal S-400 telah merontokkan satu helikopter Mi-8 milik Ukraina yang terlibat dalam penyerangan itu.
"S-400 milik Angkatan Bersenjata Rusia menembak jatuh helikopter Mi-8 milik Ukraina, yang menyerang pemukiman di wilayah Bryanks," bunyi pernyataan Rusia seperti dilansir detikcom.
Baca Juga:
Trump Umumkan Nasib Ukraina, Tak Akan Bergabung di NATO
Ukraina sendiri membantah telah menyerang wilayah Rusia dengan helikopter. Soal merontokkan helikopter, Ukraina juga pernah mengklaim telah menembak jatuh beberapa heli Rusia dengan rudal bantuan negara barat seperti Starstreak dari Inggris.
Adapun S-400 merupakan salah satu andalan utama dalam sistem pertahanan Rusia. Sejak diperkenalkan pada tahun 2007, rudal S-400 yang merupakan upgrade dari rudal S-300 ini selalu menjadi jagoan Rusia untuk jaga-jaga dari serangan udara.
Sebenarnya Rusia sudah menyiapkan penerusnya, yaitu S-500 Prometheus, tapi S-400 masih banyak digunakan. Sieom Wezeman dari Stockholm International Peace Research Institute(SIPRI) menyatakan bahwa S-400 termasuk salah satu sistem pertahanan udara tercanggih pada saat ini.