Josef Stalin (1878-1953) yang jadi penerus Lenin, juga memanfaatkan sifat benteng pertahanan Kremlin. Setelah kasus pembunuhan terhadap salah seorang pengikut setianya, Stalin tidak mempercayai siapapun. Ia mengusir seluruh "kamerad" dari Kremlin. Dimulailah era pembersihan dan proses pengadilan abal-abal. Sebuah era teror di Rusia.
Putin salahkan Gorbachev
Baca Juga:
Sarat Pro dan Kontra, NATO Tak Sepakat Kirim Tank ke Ukraina
Perubahan terus melanda Uni Sovyet. Muncul tokoh reformasi Mikhail Gorbachev yang menggaungkan program Glasnost dan Perestroika di tahun 1990-an. Sebagai dampaknya, Uni Sovyet bubar. Kremlin sekali lagi jadi pusat kekuasaan Rusia.
Vladimir Putin yang naik jadi Presiden Rusia untuk pertama kalinya tahun 2000, membebankan tanggung jawab kepada Gorbachev untuk bubarnya Uni Sovyet.
Kini Kremlin di tepian sungai Moskva kembali jadi pusat perhatian dunia. Bendera Rusia berkibar dan dari luar Kremlin tampak kokoh dan penuh kekuasaan. Namun di dalam, ada bahaya, seseorang yang akan kalah total. "Putin kini menjadi orang yang dijaga paling ketat di Rusia. Tidak ada yang dapat menumbangkannya dengan cepat," pungkas Merridale. Demikian dilansir dari detikcom/DW. [JP]