WahanaNews.co.id | Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menerima panggilan telepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Pangeran MBS menawarkan Arab Saudi jadi penengah Rusia dan Ukraina ke Putin.
Seperti dilansir detikcom dari CNN, Jumat (4/3/2022), Pangeran MBS mengatakan negaranya mendukung "upaya yang mengarah pada solusi politik yang mengarah pada tujuannya dan mencapai keamanan dan stabilitas, dan bahwa Kerajaan siap melakukan upaya untuk menengahi antara semua pihak," katanya dalam sebuah pernyataan Saudi Press Agency.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Pangeran MBS juga membahas kekhawatiran energi atas situasi di Ukraina. Pangeran MBS menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap perjanjian OPEC+, sebuah pakta yang dibuat oleh 10 produsen minyak mentah.
Arab Saudi menganggap Rusia sebagai mitra utamanya dalam aliansi OPEC+, mengatakan bahwa pihaknya "mendukung upaya de-eskalasi internasional di Ukraina."
Vladimir Putin mengatakan bahwa kemajuan operasi militer di Ukraina berjalan sesuai rencana. Putin juga memerintahkan kompensasi besar untuk tentara Rusia yang tewas dalam invasi di Ukraina.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
"Saya ingin mengatakan bahwa operasi militer khusus berjalan ketat sesuai jadwal, sesuai rencana," kata Putin membuka pertemuan dengan dewan keamanannya seperti dilansir AFP.
"Kami berperang dengan neo-Nazi," kata pemimpin Rusia itu, menambahkan: "Saya tidak akan pernah menyerah pada keyakinan saya bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu orang."
Putin mengatakan tentara Rusia berperang "dengan berani, seperti pahlawan sejati". Dia juga memerintahkan kompensasi untuk dibayarkan kepada keluarga tentara Rusia yang tewas di Ukraina.
"Tugas kami adalah mendukung keluarga mereka yang berjuang untuk rakyat Rusia," kata Putin. [JP]