WahanaNews.co.id | Elon Musk mengungkap posisi politiknya, justru setelah membeli Twitter. Langkah ini dinilai sangat kontroversial.
Netizen umumnya sudah maklum kalau Twitter menjadi medan perang politik di jagat maya. Pilpres Indonesia dan Pilpres Amerika Serikat jadi bukti kalau Twitter jadi ajang twitwar pendukung capres yang berkontestasi.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Ketika CEO SpaceX, Elon Musk membeli Twitter, publik bertanya soal netralitas politik dan bagaimana Si Burung Biru menjadi ruang politik di masa depan. Lebih jauh lagi, publik bertanya apa afiliasi politik Elon Musk?
Elon mengatakan Twitter harus menjadi tempat yang netral untuk politik. Namun, kemudian Elon tanpa tedeng aling-aling mengungkap posisi politiknya di Twitter yang lalu menjadi kontroversi.
Elon mengungkap posisi politiknya adalah tengah agak kanan. Dalam konteks politik Amerika, kanan adalah Partai Republik dan kiri adalah Partai Demokrat.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Elon bilang dia dulu pendukung Partai Demokrat. Dia pendukung Barack Obama, namun menurutnya Partai Demokrat sudah dibajak ekstremis.
Apakah itu artinya Elon lebih mendukung Donald Trump? Tweet Elon Musk mengundang reaksi keras.
"Ingatkan kami siapa yang memulai kerusuhan di US Capitol," kata pengamat politik AS, Brian Taylor Cohen dilansir detikcom, Minggu (8/5/2022).