WahanaNews.co.id | Dua orang terkaya dunia, CEO Tesla & SpaceX Elon Musk dan co-founder Twitter Jack Dorsey telah menyuarakan pemikiran mereka tentang 'Web3'. Memangnya apa itu 'Web3'?
Melansir detikcom, Rabu (22/12/2021), meskipun masih berupa konsep yang kabur, Web3 atau Web 3.0 adalah versi internet yang terdesentralisasi berdasarkan blockchain, teknologi di balik banyaknya cryptocurrency dan token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT.
Baca Juga:
Usai X Diblokir di Brasil, Bluesky Kebanjiran Pengguna Baru
Banyak orang berpendapat bahwa platform online saat ini terlalu terpusat dan dikendalikan oleh segelintir perusahaan internet besar seperti Amazon, Apple, Alphabet, dan perusahaan induk Facebook Meta.
Karenanya tidak heran bila konsep Web3 ini banyak pendukungnya. Pada akhirnya para pendukung Web3 ini ingin melihat kekuatan internet berada di tangan rakyat, bukan perusahaan tertentu.
Mereka percaya itu terlalu besar dan penting untuk dikelola oleh sejumlah kecil perusahaan atau investor. Sebab saat ini internet sangat penting bagi ekonomi global dan berperan dalam menggerakkan segala hal mulai dari fasilitas nuklir hingga rumah sakit.
Baca Juga:
Usai Blokir X Brasil Ancam Sanksi Starlink Milik Elon Musk, Mengapa?
Meski demikian, di sisi lain, dua miliarder teknologi paling terkenal di dunia, yakni Elon Musk dan Jack Dorsey malah tidak setuju dengan konsep web3 ini. Elon Musk berpendapat bahwa sebaiknya teknologi seperti web3 ini tidak ada.
"Saya tidak menyarankan web3 itu nyata - sepertinya lebih seperti kata kunci pemasaran daripada kenyataan sekarang - hanya bertanya-tanya seperti apa masa depan dalam 10, 20 atau 30 tahun. 2051 terdengar sangat futuristik!" jelas Elon Musk melalui cuitannya di Twitter.
"Apakah ada yang melihat web3? Saya tidak dapat menemukannya," Tweet Musk sehari kemudian.
Sedangkan Dorsey berpendapat bahwa konsep Web3 sendiri sebenarnya hanyalah entitas terpusat dengan label berbeda. Jadi pada akhirnya hanya perusahaan-perusahaan dan mitra terbatas merekalah akan memiliki Web3.
"Ini pada akhirnya adalah entitas terpusat dengan label berbeda," ujar Dorsey melalui akun Twitternya. [JP]