WahanaNews.co.id | Kremlin mengakui adanya "kehilangan signifikan" pasukan Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Meski tidak menyebut jumlah rincinya, dia mengatakan kematian mereka adalah "tragedi".
Hal itu disampaikan juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, dalam wawancara dengan media Inggris, Sky News, yang menjadi wawancara pertamanya dengan media Barat. Dia juga mengatakan Rusia berharap "operasi ini" akan mencapai tujuannya "dalam beberapa hari mendatang".
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Dilansir detikcom dari Sky Mews, Jumat (8/4/2022), Peskov mengatakan kepada pewawancara, Mark Austin bahwa "kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan".
Jubir Putin itu juga mengatakan bahwa foto-foto serta citra satelit yang menunjukkan warga sipil yang tewas di jalan-jalan di kota Ukraina adalah "jelas-jelas palsu".
"Kami menyangkal militer Rusia memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat yang diperlihatkan di jalan-jalan Bucha," katanya kepada Sky News.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Dia bersikeras bahwa seluruh situasi di Bucha, di mana foto-foto menunjukkan banyak warga sipil Ukraina yang terbunuh, adalah "sindiran yang dipentaskan dengan baik, itu saja."
Diminta untuk mengungkapkan berapa banyak warga sipil yang tewas sejak perang dimulai pada 24 Februari, Peskov mengatakan dia tidak ingin menjawab karena jumlahnya tidak dikonfirmasi.
Peskov juga bersikeras bahwa apa yang terjadi di Ukraina bukan perang tetapi "operasi militer khusus" yang diperlukan karena, katanya, Ukraina telah menjadi "pusat anti-Rusia" sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.