WahanaNews.co.id | Saat membuka acara Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 yang berlangsung di Nusa Dua Bali, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat memamerkan capaian vaksinasi Corona Indonesia.
"Kami menjamin bahwa semua warga negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin. Hari ini kami telah memvaksinasi 142 juta orang dengan baik, untuk memenuhi target vaksinasi WHO 40 persen pada akhir tahun ini," kata Retno melansir detikcom, di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga:
Di Forum Global RI Gagas Penguatan Peran Perempuan Tanggulangi Terorisme
Retno menyebut pemerintah Indonesia berkomitmen memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin Corona. Dia mengatakan vaksinasi Corona di Indonesia melibatkan berbagai pihak.
"Ini adalah upaya yang sangat besar tetapi komitmen kami tidak ada bandingannya, kami berusaha keras untuk memudahkan masyarakat mengakses vaksin," ucapnya.
Selain itu, Retno juga meminta kesetaraan akses vaksin Corona bagi semua negara. Dia mengatakan kesetaraan akses vaksin bakal mempercepat pemulihan pascapandemi Corona.
Baca Juga:
Menlu Retno Marsudi Pastikan Indonesia Sudah Siap Gelar KTT G20 di Bali
"Dalam 28 vaksin yang saat ini disetujui untuk digunakan, kami sekarang memiliki senjata yang aman dan efektif untuk mengakhiri pandemi ini dan mempercepat pemulihan kami. Tetapi harapan kami untuk pemulihan yang lancar dan berkelanjutan akan bergantung pada kemampuan kami untuk memastikan akses yang sama terhadap vaksin untuk semua," ucapnya.
Retno menyinggung kesenjangan akses vaksinasi Corona yang terjadi antara negara kaya dan negara miskin. Dia menyebut 64,94 persen orang di negara-negara kaya sudah divaksinasi Corona sedangkan di negara miskin baru 8,09 persen.
"Sayangnya kesenjangan vaksinasi global saat ini tetap lebar seperti biasanya. Lebih dari 8,2 miliar dosis telah diberikan secara global tetapi tidak merata. 64,94 persen orang di negara berpenghasilan tinggi telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis dibandingkan dengan 8,06 persen di negara berpenghasilan rendah," ujarnya.
"Kami tidak punya pilihan lain selain mendemokratisasikan distribusi vaksin ke semua negara. Dengan fokus yang kuat pada mereka yang belum menerima dosis utama itu," sambung Retno.
Untuk diketahui, Bali Democracy Forum merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Tahun ini, Bali Democracy Forum diikuti 335 peserta dari 95 negara serta 18 pejabat setingkat menteri.
Sekjen PBB António Guterres hingga Menlu Amerika Serikat Antony Blinken dijadwalkan hadir dalam acara ini. Acara ini juga dihadiri para pakar dan akademisi guna membahas terkait pemulihan dari pandemi. (JP)