WahanaNews.co.id | Paus Fransiskus menyerukan agar pertempuran militer yang berlangsung di Ukraina segera diakhiri. Paus Fransiskus juga mencetuskan agar koridor kemanusiaan dibuka agar warga sipil bisa menyelamatkan diri dari konflik.
"Biarkan senjata-senjata itu terdiam," kata Paus Fransiskus seperti dilansir detikcom dari AFP, Senin (28/2/2022).
Baca Juga:
Paus Fransiskus Kabulkan Permintaan Mgr. Paskalis Bruno Syukur Tidak Diangkat jadi Kardinal
"Tuhan bersama orang-orang yang mencari kedamaian, bukan orang-orang yang menggunakan kekerasan," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus juga menyerukan mendesak pembukaan koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran militer antara Ukraina dan Rusia yang terus berlanjut.
"Saya memikirkan warga lanjut usia, semua orang yang kini mencari perlindungan, serta para ibu yang melarikan diri dengan anak-anak mereka," ucapnya.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
"Mereka adalah saudara dan saudari yang baginya harus dibukakan koridor kemanusiaan dan harus disambut baik," cetus Paus Fransiskus.
Sementara itu, Badan Pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan lebih dari 368.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Kamis (24/2) lalu.
Banyak pengungsi dari Ukraina melarikan diri ke negara tetangga, seperti Polandia, dimana pihak berwenang telah menghitung sekitar 156.000 penyeberangan tercatat sejak serangan tersebut. Selain itu, ada juga yang mengungsi ke Moldavia, Hungaria, Slovakia, dan Rumania.
Vatikan Siap Fasilitasi Dialog Rusia-Ukraina
Sementara itu, otoritas Vatikan mengatakan siap untuk memfasilitasi dialog antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang. Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin meyakini selalu ada ruang untuk negosiasi.
"Terlepas dari perang yang dilepaskan oleh Rusia melawan Ukraina, yakin selalu ada ruang untuk negosiasi," kata Parolin kepada surat kabar Italia, dilansir Reuters. [JP]