WahanaNews.co.id | Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak akan membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin mendikte perdamaian di Ukraina.
Dia bersumpah untuk terus mendukung Kyiv dan mendorong Putin untuk bernegosiasi serius guna mengakhiri invasinya.
Baca Juga:
Didampingi Kanselir Jerman, Presiden Jokowi Resmikan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023
"Ini adalah masalah memperjelas kepada Putin bahwa tidak akan ada perdamaian yang didikte," kata Scholz seperti dilansir detikcom dari AFP, Kamis (26/5/2022).
Scholz mendukung Ukraina yang menolak opsi perdamaian dengan syarat konsesi wilayah di Kyiv.
"Ukraina tidak akan menerima itu dan kami juga tidak," tegasnya.
Baca Juga:
Hari Ketiga di Hannover, Jokowi akan Buka Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy murka dengan saran agar Kyiv menyerahkan wilayah dan membuat konsesi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Dia mengatakan gagasan itu merupakan upaya untuk menenangkan Nazi Jerman pada 1938.
Komentar marah Zelenskiy dan seorang ajudan senior datang ketika pasukan Ukraina menghadapi serangan baru di dua wilayah timur yang sebagian dikuasai oleh separatis berbahasa Rusia pada tahun 2014.
Dewan redaksi New York Times mengatakan pada 19 Mei bahwa perdamaian yang dinegosiasikan mengharuskan Kyiv untuk membuat beberapa keputusan sulit. Hal ini mengingat bahwa kemenangan militer yang menentukan tidak realistis.