WahanaNews.co.id | Vladimir Zhirinovsky, politikus nasionalis Rusia yang menjadi sosok penting dalam sejarah Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet, meninggal dunia pada usia 75 tahun.
Tahun lalu, Zhirinovsky diketahui pernah memprediksi operasi militer Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Rabu (6/4/2022), meninggalnya Zhirinovsky itu diumumkan oleh ketua majelis rendah parlemen Rusia atau Duma, Vyacheslav Volodin.
Disebutkan Volodin bahwa Zhirinovsky meninggal dunia setelah menderita 'penyakit serius dan berkepanjangan'.
Volodin diketahui pernah masuk rumah sakit pada awal Februari lalu setelah terinfeksi virus Corona (Covid-19). Saat itu kondisinya dilaporkan sempat parah.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam pernyataannya via Telegram, Volodin memuji Zhirinovsky sebagai 'politikus yang cerdas dan berbakat'.
"Seorang pria yang sangat memahami bagaimana dunia bekerja dan meramalkan banyak hal," sebut Volodin.
"Kepribadiannya ada dalam skala besar, sehingga tanpa dia, sulit membayangkan perkembangan sistem politik modern Rusia," imbuhnya.
Dikenal dengan gayanya yang terus terang, konfrontatif dan perilaku yang mengejutkan banyak pihak, Zhirinovksy telah menjadi figur tetap di kancang politik Rusia selama tiga dekade terakhir dan semakin maju dalam kontroversi.
Dia turut mendirikan dan memimpin Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR), salah satu kekuatan utama dalam parlemen Rusia, sejak tahun 1990 silam.
Zhirinovksy terlibat dalam seluruh pemilihan presiden (pilpres) Rusia pasca-Soviet dan telah menjadi anggota parlemen Rusia sejak tahun 1993, ketika partainya meraih kesuksesan besar dengan meraup nyaris 23 persen suara.
Sering digambarkan sebagai badut dalam lingkaran politik Rusia, Zhirinovsky dikenal dengan pidato-pidatonya yang berapi-api yang bernada anti-Amerika, anti-liberal dan anti-komunis.
Pada akhir Desember tahun lalu, Zhirinovksy bahkan memprediksi aksi militer terkini Rusia di Ukraina dalam pidatonya di parlemen. "Ini tidak akan menjadi tahun yang damai," ucap Zhirinovksy pada saat itu, merujuk pada tahun 2022.
Dalam pidatonya saat itu, Zhirinovksy mendesak pasukan militer Rusia untuk menyerang Ukraina. "Ini akan menjadi tahun ketika Rusia akhirnya menjadi negara yang besar lagi dan semua orang akan tutup mulut," cetusnya. [JP]