WahanaNews.co.id | Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui kemerdekaan 2 wilayah di Ukraina timur. Keduanya yakni wilayah Donetsk dan Lugansk.
"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang sudah lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk," katanya dilansir detikcom dari AFP, Selasa (22/2/2022).
Baca Juga:
Damaskus Diserbu, Lebih dari 50.000 Warga Suriah Selamatkan diri ke Lebanon
Putin juga menandatangani perjanjian timbal balik dan persahabatan dengan para pemimpin lainnya di Kremlin. Di akhir pidatonya, ia meminta majelis tinggi parlemen rusia, dan dewan federasi untuk mendukung keputusan ini.
Selanjutnya, majelis rendah dan tinggi parlemen Rusia akan memberikan suara pada hari ini. Putin juga menuntut agar Ukraina mengakhiri operasi militernya terhadap pasukan pro-Moskow.
"Kami menuntut segera diakhirinya operasi militer," kata Putin.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
"Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina," tambahnya.
Dalam pidatonya yang selama lebih dari 1 jam itu, Putin berbicara banyak mengenai sejarah Ukraina. "Ukraina modern sepenuhnya dan sepenuhnya diciptakan oleh Rusia," kata Putin.
Dia mengatakan negara-negara Barat 'meludahi' masalah keamanan Rusia selama bertahun-tahun dengan 'memindahkan NATO ke timur dan menempatkan infrastruktur militer lebih dekat ke perbatasan Rusia'.
Pemimpin Rusia itu mengatakan negara-negara Barat sedang mencoba untuk 'memeras' Moskow.
"Hanya ada satu tujuan: untuk menghentikan Rusia berkembang. Dan mereka akan melakukannya, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, bahkan tanpa dalih formal sama sekali," kata Putin. [JP]