WahanaNews.co.id | Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada awal pekan ini.
Apa yang dibahas keduanya?
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Dilansir dari detikcom dan Reuters, Selasa (19/4/2/2022), Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa Putin dan Abbas bercakap via telepon pada Senin (18/4) waktu setempat.
Disebutkan Kremlin bahwa percakapan kedua pemimpin itu membahas negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang tengah berperang.
Kremlin juga menyebut bahwa keduanya berbicara soal 'masalah penyelesaian Timur Tengah dalam konteks ketegangan yang meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem Timur'.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Laporan kantor berita Rusia, RIA, yang dikutip The Times of Israel menyebut Putin dalam percakapan telepon itu memberitahu Abbas soal 'operasi militer khusus Rusia untuk mempertahankan wilayah Donbas' di Ukraina bagian timur.
Disebutkan kantor berita RIA bahwa percakapan telepon itu dilakukan atas permintaan Abbas.
Dengan perang yang berlangsung di Ukraina menaikkan harga pangan secara global, Putin juga meyakinkan Abbas bahwa Moskow akan memberikan 'gandum, bahan dan hasil panen Rusia' kepada Palestina.
Sementara menurut kantor berita Palestina, Wafa, Putin dalam percakapan telepon itu 'menekankan posisi teguh Rusia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina'.
"Dan bahwa Rusia akan terus memberikan dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina di seluruh forum internasional, dan apa yang terjadi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa," sebut kantor berita Wafa dalam laporannya.
Dilaporkan juga oleh kantor berita Wafa bahwa Abbas dalam percakapan telepon itu memberitahu Putin soal 'serbuan harian ke Masjid Al-Aqsa oleh ekstremis Israel di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel'.
Kantor berita Wafa menyebutkan bahwa Putin menolak 'praktik Israel yang mencegah jemaah untuk mengakses secara bebas Masjid Al-Aqsa' sembari menegaskan bahwa Israel harus 'menghormati status quo historis yang sudah ada' di tempat suci itu.
Rusia telah sejak lama mendukung perjuangan Palestina, dengan Otoritas Palestina berharap Moskow akan memainkan peran lebih sentral dalam menengahinya dengan Israel. [JP]