WahanaNews.co.id | Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dirinya tidak akan mengirimkan sistem roket ke Ukraina, yang bisa mengenai target-target di dalam wilayah Rusia.
Penolakan Biden itu disampaikan setelah ada permintaan mendesak dari Kiev untuk senjata jarak jauh dalam menghadapi invasi pasukan Rusia.
Baca Juga:
Korut Siapkan Uji Coba Nuklir Ditengah Covid-19
"Kita tidak akan mengirimkan kepada Ukraina, sistem roket yang bisa menyerang Rusia," tegas Biden kepada wartawan setempat di Washington DC pada Senin (30/5) waktu setempat dan dilansir AFP, Selasa (31/5/2022).
Ukraina yang pro-Barat telah menerima bantuan militer AS secara ekstensif sejak Rusia melancarkan invasi militer pada akhir Februari lalu.
Namun otoritas Kiev juga menyatakan pasukannya membutuhkan roket jarak jauh yang setara dengan apa yang digunakan pasukan Moskow.
Baca Juga:
AS Janjikan Dukungan Energi Bersih dan Keamanan di Kawasan ASEAN
Otoritas Ukraina diketahui meminta AS untuk baterai mobile bagi roket jarak jauh, jenis M270 MLRS dan M142 Himars, yang bisa meluncurkan banyak roket pada waktu bersamaan dengan jangkauan hingga 300 kilometer delapan kali lipat lebih jauh dari jangkauan artileri di lapangan.
Sistem roket semacam itu akan memberikan kemampuan pada pasukan Ukraina untuk menyerang, dengan presisi tinggi, target-target yang ada jauh di belakang garis pertahanan Rusia, meskipun tidak jelas apakah itu menjadi niat Kiev.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba, pekan lalu dalam Forum Ekonomi Dunia di Swiss, menyebut MLRS 'benar-benar menjadi senjata yang sangat kami butuhkan'. Dalam forum itu, Kuleba mendorong sekutu-sekutu Barat untuk mengirimkan persenjataan berat.
Mykhailo Podolyak, yang merupakan penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyerukan seruan senada via Twitter. "Sulit untuk melawan ketika Anda diserang dari jarak 70 kilometer dan tidak memiliki apapun untuk melawan," sebutnya.
Pada awal Mei lalu, AS mengumumkan paket bantuan tambahan senilai US$40 miliar untuk Ukraina, di tengah spekulasi bantuan itu mencakup persenjataan semacam itu.
Menanggapi Biden, Senator Republikan Lindsey Graham menilai 'keputusan untuk tidak mengirimkan persenjataan ini merupakan pengkhianatan terhadap Ukraina dan demokrasi itu sendiri'.
"Tampaknya, sekali lagi pemerintahan Biden terintimidasi oleh retorika Rusia," sindir Graham via Twitter.
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut bahwa pengiriman sistem roket MLRS masih dalam pertimbangan, namun tanpa kemampuan serangan jarak jauh. [JP]