Denmark mengumumkan untuk sementara waktu melarang perjalanan yang tidak penting ke Afrika Selatan dan beberapa negara Afrika lainnya. Otoritas kesehatan Denmark mengatakan mereka telah mengurutkan semua kasus COVID-19 dan tidak menemukan tanda-tanda mutasi baru termasuk varian Omicron.
Yunani telah membatasi pelancong dari wilayah Afrika selatan, mereka yang diizinkan mask hanya yang memiliki alasan penting dengan hasil tes negatif COVID-19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Semua pelancong dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Lesotho, Zimbabwe, Mozambik, Eswatini, Zambia dan Malawi akan menjalani tes kedua pada saat kedatangan mereka ke negara itu dan akan dikarantina selama 10 hari," kata kementerian kesehatan setempat dalam sebuah pernyataan.
Italia mengatakan pihaknya melarang masuknya mereka yang telah berada di Afrika Selatan, Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Namibia atau Eswatini dalam dua minggu terakhir. Menteri Kesehatan Roberto Speranza mengatakan para ilmuwan sedang mempelajari varian baru B.1.1.529, sembari terus meningkatkan kewaspadaan.
Di Prancis, para pejabat untuk sementara menangguhkan penerbangan dari wilayah tersebut selama 48 jam.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Larangan di Republik Ceko dimulai pada hari Sabtu dan berlaku untuk warga negara ketiga yang menghabiskan lebih dari 12 jam di wilayah Afrika Selatan dalam dua minggu terakhir. Zambia juga masuk dalam daftar 'terlarang' di Praha.
Inggris telah mengumumkan akan menangguhkan penerbangan dari wilayah Afrika Selatan mulai Jumat kemarin.
Spanyol mengatakan akan membatasi penerbangan dari Afrika Selatan dan Botswana. "Kami akan melihat tentang negara lain, tetapi untuk saat ini adalah dua negara itu," kata Menteri Kesehatan Carolina Darias menegaskan kepada penyiar TVE.