Namun saat WahanaNews menyebutkan bahwa data RKAS dan Realisasi penyerapan dana BOP dan BOS yang dikirim melalui whatsapp ke ibu adalah data yang di upload SMKN 69 Jakarta Timur ke sistem.
“Maaf pak, bapak bisa buka sistem.erkas dari mana”, ujarnya.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Lestarikan Kain Tenun Lewat Job Fair 2024
“Sudah konsul ke bendahara sudin yang selama ini membimbing kami.. semua sudah sesuai aturan. Erkas sdh sama dgn realisasi dan uang yang kami terima. Jika masih diragukan kebenarannya silakan bapak buktikan sendiri, seandainya yang bapak tuduhkan tidak benar, selayaknya bapak minta maaf klasifikasi di media online yg bpk gunakan,” ujarnya.
Namun saat dijelaskan bahwa 2 data realisasi yang dikirim bertolak belakang, Yasma Isfa Endri mengatakan, “Loh bapak meragukan data saya, silakan cek ke sekolah”.
“Mohon maaf bapak aja gak berani menunjukkan wajahnya. Mana fotonya?”, ujarnya.
Baca Juga:
Pelestarian Kain Tenun, Disdikbud Sultra Gelar Job Fair di Kendari
“Begini aja pak. Maunya bapak apa?. Mau klarifikasi saya tunggu di SMKN 69 kapan? Biar jelas”, katanya.
Saya hanya mempertanggungjawabkan keuangan kepada atasan saya. Selama atasan sudah menilai wajar sesuai aturan yang berlaku dan kami punya bukti yang jelas dan sudah diaudit BPK ya kami merasa gak ada masalah.
Kalau anda meragukan validitas data kami, berarti anda meragukan kinerja BPK dong yang kita sangat independen dan akuntabel, ujar Yasma. [JP]