"Di Oktober ini saja, sudah mencapai 22,6 TWh per bulan. Ini merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, ini sudah tumbuh lebihi sebelum Covid," jelasnya.
Kendati begitu, ia mengatakan, realisasi pertumbuhan konsumsi ini tidak merata di setiap provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Tercatat, pertumbuhan konsumsi tertinggi ada di Riau mencapai 14,79 persen dan Bangka Belitung 11,57 persen, sedangkan yang terendah di Bali minus 6,58 persen.
Berdasarkan segmen, konsumsi ini didominasi oleh pelanggan dari sektor rumah tangga mencapai 95,31 GWh dengan nilai penjualan mencapai Rp96,66 triliun.
Konsumsi ini berasal dari aktivitas 74,83 juta pelanggan, sisanya berasal dari industri, bisnis, publik, sosial, dan lainnya. (JP)