Untuk triwulan 2 belanja barang/jasa BOS dan belanja modal peralatan/mesin BOS, RKAS Rp 321.511.843, Realisasi Rp 318.289.966 (99,00%). Triwulan 3, belanja barang/jasa BOS dan belanja modal peralatan/mesin BOS, RKAS Rp 440.325.748, Realisasi Rp 322.052.816 (73,14%) dan belanja barang/jasa BOS dan untuk triwulan 4, belanja modal peralatan/mesin BOS, RKAS Rp 800.390.000, Realisasi Rp 776.802.426 (97,05%).
Anehnya, tahun 2021 SMKN 69 mengalokasikan dana BOP hanya untuk belanja tagihan air, listrik dan belanja kawat/faksimili/internet/TV berlangganan senilai Rp 117.479.832 (17,90%) dari RKAS (AKB) senilai Rp 656.267.456 dengan rincian, triwulan 1, belanja tagihan air Rp 3.900.816, belanja tagihan listrik Rp 71.100, belanja kawat/faksimili/internet/TV berlangganan Rp 27.987.550. Triwulan 2, belanja tagihan air Rp 4.180.949, belanja tagihan listrik Rp 756.460, belanja kawat/faksimili/internet/TV berlangganan Rp 14.208.784.
Baca Juga:
KKMD Provinsi Gorontalo Gelar Rapat Kendalikan Kerusakan Pesisir dan Mangrove
Triwulan 3, belanja tagihan air Rp 3.669.480, belanja tagihan listrik Rp 669.896, belanja kawat/faksimili/internet/TV berlangganan Rp 18.607.076 dan triwulan 4, belanja tagihan air Rp 6.292.920, belanja tagihan listrik Rp 1.575.726, belanja kawat/faksimili/internet/TV berlangganan Rp 26.468.575.
Untuk menghindari tudingan miring dari masyarakat, Timbul mendesak agar aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan terkait penggunaan dana BOP tahun 2020 dan dana BOS tahun 2021 pada SMKN 69 Jakarta Timur dan jika ditemukan bukti adanya penyimpangan yang berpotensi menimbulkan keuangan negara agar diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepala SMKN 69 Jakarta Timur, Yasma Isfa Endri saat dimintai konfirmasi melalui pesan whatsapp tidak bersedia menjawab alias bungkam. [JP]