WahanaNews.co.id | Otoritas Jerman diminta untuk segera memberlakukan embargo energi terhadap Rusia.
Permintaan ini meningkat menjadi tekanan ke pemerintah dari dalam dan luar negeri. Apalagi setelah adanya laporan kekejaman yang dilakukan terhadap warga sipil Ukraina di Bucha.
Baca Juga:
Dominasi China Berakhir, AS Kini Mitra Dagang Terbesar Jerman
Dilansir detikcom dari The Guardian, Rabu (6/4/2022), Berlin, pusat pemerintahan Jerman, sejauh ini masih menimbang hal tersebut karena konsekuensinya bagi ekonomi Jerman akan sangat buruk.
Bila larangan impor energi terjadi bisa jadi industri di Jerman harus mengurangi waktu produksi untuk menghemat energi, sementara orang Jerman didesak untuk mengecilkan penghangat ruangan dan mengemudi lebih lambat.
Tekanan soal larangan impor mulai banyak disuarakan oleh negara tetangga Jerman, terutama negara-negara Baltik dan Polandia.
Baca Juga:
Bom Nuklir Terbaru AS B61-12 di Tangan Jerman, NATO Siap Cegah Ancaman Rusia
PM Polania Mateusz Morawiecki pada hari Senin telah menuduh Jerman menghalangi sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
"Siapa pun yang membaca catatan pertemuan Uni Eropa tahu bahwa Jerman adalah hambatan terbesar dalam hal sanksi yang lebih tegas," kata Mateusz.
Seorang juru bicara pemerintah Jerman sendiri mengatakan negaranya memang belum mempertimbangkan embargo energi dalam waktu segera. Meski begitu, juru bicara tersebut menyatakan Jerman masih memiliki tekad untuk menghentikan impor gas dan minyak Rusia.