Studi ilmiah di laboratorium akan memberikan gambaran yang lebih jelas, tetapi jawaban justru akan datang lebih cepat dari pemantauan virus ini di dunia nyata.
Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang jelas, tetapi sudah ada tanda-tanda yang menyebabkan kekhawatiran.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ada 77 kasus yang sepenuhnya dikonfirmasi di provinsi Gauteng di Afrika Selatan, empat kasus di Botswana, dan satu di Hong Kong (yang secara langsung terkait dengan perjalanan dari Afrika Selatan).
Namun, ada petunjuk bahwa varian tersebut telah menyebar lebih luas.
Varian ini tampaknya memberikan hasil yang unik (dikenal sebagai gen-S dropout) dalam tes-tes standar sehingga dapat digunakan untuk melacak varian ini tanpa melakukan analisis genetik lengkap.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Hal itu menunjukkan 90% kasus di Gauteng mungkin termasuk varian ini dan "mungkin sudah ada di sebagian besar provinsi" di Afrika Selatan.
Tetapi ini tidak memberi tahu kita apakah varian tersebut menyebar lebih cepat daripada Delta, apakah lebih parah atau sejauh mana ia dapat menghindari perlindungan sistem kekebalan imun yang berasal dari vaksinasi.
Itu juga tidak memberi tahu kami seberapa cepat varian itu akan menyebar di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang jauh lebih tinggi daripada 24% dari populasi Afrika Selatan yang telah divaksinasi penuh, meskipun sejumlah besar orang di negara itu telah terjangkit Covid.