“Ada dua perbedaan umum dalam kasus penyu kembar,” kata JTP kepada IFLScience. “Tukik bisa menjadi kembar yang sepenuhnya terpisah atau kembar siam.
Penemuan baru-baru ini di JTP adalah kasus kembar penyu hijau yang terpisah dengan ukuran yang sama, berbagi kantung kuning telur yang sama.
Baca Juga:
Polda Babel Bersama BKSDA Sumsel Lepasliarkan 400 Tukik Penyu Hijau
Si kembar termasuk di antara 5 telur yang belum menetas dari 105 telur yang dipindahkan ke tempat penetasan kami.”
Sayang, dalam kasus ini, penyu kembar yang baru menetas tidak mampu bertahan hidup. Ini mungkin disebabkan kedua penyu itu bersaing untuk mendapatkan makanan di dalam telur.
Meski begitu, kembar penyu tersebut telah mencapai tahap akhir perkembangan. Bagaimanapun, dua penyu yang muncul hidup-hidup dari satu telur tidak pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga:
Diduga Ditikam dan Disayat, Polisi Selidiki Matinya Puluhan Penyu di Jepang
“JTP telah mencatat beberapa kasus albinisme dan leucisme pada tukik selama bertahun-tahun -keduanya melibatkan faktor genetik yang memainkan peran kunci mengakibatkan anomali pigmentasi,” kata JTP.
“Selain itu, kami juga memiliki kasus kembar siam di mana tukik dengan dua kepala berbagi tubuh yang sama dengan sepasang sirip depan dan belakang.”
Di seluruh dunia, saat ini penyu berada di bawah ancaman perdagangan ilegal, tangkapan lain para nelayan, kehilangan tempat bertelur, polusi laut, dan perubahan iklim. Namun ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka.