Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu juga telah mengancam agar pembelian gas alam oleh negara lain menggunakan rubel, bukan euro atau dolar AS.
Langkah-langkah tersebut memungkinkan Rusia mendorong permintaan rubel. Masalah yang dihadapi pembuat kebijakan adalah bahwa dengan ekonomi Rusia yang compang-camping, tidak ada yang benar-benar ingin membeli mata uang atas kemauan mereka sendiri.
Baca Juga:
Ngeri! Warga Korea Utara Ditembak Mati Gegara Nonton Film Asing
Ketika pembatasan dicabut, permintaan untuk rubel akan turun, dan nilainya akan merosot, bahkan mungkin secara dramatis. Hal yang sama berlaku untuk pasar saham Rusia.
Indeks acuan MOEX cenderung lebih tinggi ketika perdagangan dilanjutkan seminggu yang lalu setelah penghentian panjang yang dipaksakan oleh perang.
Langkah-langkah tersebut memungkinkan Rusia mendorong permintaan rubel. Masalah yang dihadapi pembuat kebijakan adalah bahwa dengan ekonomi Rusia yang compang-camping, tidak ada yang benar-benar ingin membeli mata uang atas kemauan mereka sendiri.
Baca Juga:
Badan Intelijen Korsel: Putri Kim Jong Un Sudah Amankan Narasi Revolusioner untuk Suksesi
Ketika pembatasan dicabut, permintaan untuk rubel akan turun, dan nilainya akan merosot, bahkan mungkin secara dramatis. Hal yang sama berlaku untuk pasar saham Rusia.
Indeks acuan MOEX cenderung lebih tinggi ketika perdagangan dilanjutkan seminggu yang lalu setelah penghentian panjang yang dipaksakan oleh perang. [JP]