Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guru besar menjadi inspirasi dan pedoman bagi para mahasiswa yang bersemangat untuk menjalani perjalanan ilmiah mereka sendiri.
Dengan mengambil manfaat dari keahlian guru besar, generasi muda dapat mempercepat proses pembelajaran dan menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.
Baca Juga:
Kasus Magang Palsu Jerman, Guru Besar di Jambi Dapat Cuan Rp48 Juta
Hal senada juga diungkapkan oleh Board of Advisor for Rectorate LSPR Communications & Business Institute, Prof. Dr. Rudy Harjanto.
Prof. Rudy menjelaskan bila kontribusi guru besar tidak berhenti pada batas universitas. Melalui kerja sama antar universitas, pengetahuan yang dimiliki guru besar dapat disebarluaskan dengan lebih luas dan efektif.
Kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi membawa manfaat besar dalam memajukan ilmu pengetahuan. Penelitian bersama, pertukaran ide, dan pengembangan kurikulum yang terkoordinasi dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan memastikan kesinambungan ilmu pengetahuan.
Baca Juga:
Prof. Erlina Burhan: 385 Pasien TB Meninggal Setiap Hari di Indonesia
"Penting untuk diingat bahwa peran guru besar yang penuh pengalaman dalam kemajuan ilmu, bangsa, dan negara bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Guru besar sebagai perwujudan dari kontribusi ilmiah dan penuh pengalaman, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan meneruskan tradisi keilmuan," lugas Prof. Rudy dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.
Melalui perpaduan pengajaran, penelitian, dan kerja sama lintas institusi, para guru besar mampu membentuk fondasi yang kuat untuk generasi muda, memberikan mereka alat yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Para pensiunan terutama guru besar di Indonesia tetap dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi masyarakat diantaranya dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan-kegiatan berikut: