“Ketum-ketum partai atau elit partai yang saat ini, memiliki karpet merah terhadap pencapresan yang paling mungkin jadi lawan anies. Pertanyaannya, kalau mereka punya dukungan parpol, lalu Anies dari mana dukungan partainya? Saat ini masih gelap gulita,” kata Adi.
Lantas apakah deklarasi relawan terhadap Anies Baswedan bisa menjadi kekuatan untuk pencapresan di pemilu 2024?
Baca Juga:
PKS 2025–2030: Solid Dukung Prabowo, Tapi Tetap Dekat dengan Anies
Adi menilai bahwa relawan mendeklarasikan dukungan politik terhadap calonnya dalam tujuan pilpres merupakan hal yang biasa.
“Pertama ini sebagai ajang pamer kepada publik bahwa Anies didukung oleh sejumlah masyarakat yang siap mempertaruhkan segala-galanya untuk memenangkan Anies,” kata Adi.
“Kedua tentu ini sebagai instrumen untuk menyakinkan kepada parpol supaya partai dukung Anies yang dinilai memiliki bekal popularitas dan elektabilitas.”
Baca Juga:
Sandiaga Uno Mengaku Bangga Pernah Berjuang Bersama Prabowo, Anies dan Ganjar
Tetapi, lanjut Adi, dukungan relawan terhadap Anies Baswedan tidak akan ada gunanya selama tidak ada dukungan partai politik.
“UU pemilu tegas, bahwa capres dan cawapres adalah merekan yang diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang memenuhi ambang batas presiden 20 persen,” ujar Adi.
“Di situlah sebenarnya tantangan Anies di tengah kecenderungan semua elite parpol dan ketum parpol ingin maju di 2024.” [gab]