WahanaNews.co.id | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya menyampaikan pidato kepada warga negara Asia Tenggara sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.
Dilansir detikcom, pidato Zelensky ini disampaikan dalam forum berjudul 'Presiden of Ukraine Volodymyr Zelensky talks to Indonesia' yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan dipandu mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Dino Patti Djalal pada Jumat (27/5/2022).
Baca Juga:
Rusia Pastikan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G-20
Dalam pidatonya, Zelensky menceritakan invasi Rusia yang menghancurkan negaranya. Dia menyebut gempuran Rusia menghancurkan objek-objek sipil, seperti sekolah mulai dari universitas hingga taman kanak-kanak (TK), juga tempat ibadah seperti gereja dan masjid, serta institusi kesehatan.
Zelenky juga menyatakan bahwa ribuan orang tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan invasinya. Salah satunya, sebut Zelensky, seorang bayi berusia 5 bulan yang tewas akibat serangan di wilayah Kharkiv.
"Baru saja kemarin di Kharkiv, seorang bayi berusia 5 bulan dan ayahnya yang sedang menggendong bayi itu terkena ledakan pada waktu akan masuk gedung. Ibunya terluka parah," ucap Zelensky dalam pidatonya.
Baca Juga:
Gagal Pertahankan Wilayah, Presiden Zelensky Pecat Kepala Keamanan Kharkiv
"Itu adalah realita yang dihadapi negara kita yang dialami sejak 24 Februari," imbuhnya.
Zelensky dalam pidatonya menjelaskan bahwa dampak yang dirasakan dunia dari perang di negaranya adalah terganggunya rantai pasokan makanan, terutama gandum.
Dia menjelaskan bahwa Rusia telah berhasil memotong akses rantai pasokan di Laut Hitam yang membuat rute perdagangan terblokir.
"Untuk pangan, ini menjadi bencana.Negara-negara memotong eskpor pangan, untuk mencegah krisis dalam negeri, untuk melindungi konsumsi dalam negeri," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa menurut PBB, jutaan orang lebih banyak akan menderita menderita kelaparan tahun ini. Situasi ini, sebut Zelensky, akan menimbulkan kekacauan politik, kehancuran kehidupan sosial, menjadi kesulitan bagi masyarakat.
"Bencana akan menjadi lebih dekat lagi. Anda bisa mengecek harga di pasaran Anda, itu meningkat. Itu berdampak pada masyarakat yang sudah miskin. Ini membawa kekacauan di seluruh dunia," sebut Zelensky.
Lebih lanjut, Zelensky mengingatkan bahwa agresi Rusia ke Ukraina, bukan hanya agresi ke satu negara, karena bisa memicu agresi serupa ke negara-negara lainnya.
Jika mereka ingin mengambil wilayah negara tetangganya, mereka tidak bisa dibiarkan berhasil tanpa dihukum," tegasnya. "Tidak akan ada negara yang merasa aman, jika itu dibiarkan saja. Seperti yang dilakukan Rusia terhadap kita," imbuh Zelensky. [JP]