WahanaNews.co.id | Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia yang sempat menduduki pembangkit listrik tenaga listrik (PLTN) Chernobyl telah mencuri zat radioaktif dari laboratorium penelitian di kompleks itu.
Ukraina mengatakan bahwa zat radioaktif yang dicuri itu berpotensi membunuh pasukan Rusia sendiri.
Baca Juga:
Perang Langit Memanas, Rudal Kh-31P Rusia Tembus Perisai Patriot di Ukraina
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Senin (11/4/2022), tentara-tentara Rusia menduduki PLTN Chernobyl yang sudah tidak beroperasi itu sejak hari pertama invasi pada 24 Februari lalu. Mereka menguasai zona radioaktif tinggi selama lebih dari sebulan, sebelum menarik diri pada 31 Maret lalu.
Badan Negara Pengelolaan Zona Eksklusi Ukraina dalam pernyataan via Facebook pada Minggu (10/4) menuduh pasukan Rusia menjarah dua laboratorium yang ada di kompleks Chernobyl.
Disebutkan juga bahwa pasukan Rusia memasuki area penyimpanan pada basis penelitian Ecocentre dan mencuri 133 zat radioaktif tinggi.
Baca Juga:
Tu-214 Berubah Jadi Monster Udara: Rusia Siap Luncurkan Rudal Mematikan dari Jet Sipil
"Bahkan sebagian kecil dari aktivitas ini bisa mematikan jika ditangani tidak secara profesional," tegas Badan Negara Pengelolaan Zona Eksklusi Ukraina.
Awal pekan ini, Menteri Energi Ukraina German Gulashchenko menyebut tentara Rusia membuat diri mereka sendiri terpapar radiasi nuklir dengan jumlah yang 'mengejutkan'.
Gulashchenko bahkan mengklaim beberapa dari tentara Rusia itu hanya memiliki waktu harapan hidup kurang dari setahun.