Mungkin akan cukup bagi Ukraina untuk mengecam seluruh bentuk neo-Nazi dan berjanji akan menindak tegas mereka.
Kategori kedua, sebut Kalin, akan sulit diterima oleh Ukraina. Dalam percakapan telepon dengan Erdogan, Putin mengatakan bahwa diperlukan negosiasi empat mata antara dirinya dan Zelensky sebelum kesepakatan bisa tercapai untuk poin-poin ini.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Zelensky sebelumnya menyatakan siap untuk bertemu langsung dengan Putin dan berunding empat mata dengannya.
Kalin tidak menjelaskan secara spesifik soal poin-poin ini, melainkan hanya mengatakan bahwa tuntutan dalam kategori kedua mencakup status Donbas, wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina bagian timur dan memisahkan diri dari Ukraina, serta menekankan sifat Rusia mereka.
Kemudian juga mencakup status Crimea, yang dicaplok Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Meskipun Kalin tidak menjelaskan secara detail, diasumsikan bahwa Rusia akan menuntut pemerintah Ukraina menyerahkan wilayah di Ukraina bagian timur. Itu jelas akan kontroversial. Asumsi lainnya adalah Rusia akan menuntut Ukraina menerima secara resmi Crimea sebagai bagian dari Rusia. Ini juga pahit bagi Ukraina.
Kendati demikian, tuntutan yang diajukan Putin untuk Ukraina dinilai Kalin tidak semenakutkan yang dikhawatirkan dan tampak tidak sebanding dengan kekerasan dan pertumpahan darah serta kehancuran yang disebabkan Rusia di Ukraina.
Terlepas dari itu, perjanjian damai bisa memakan waktu lama untuk diselesaikan, bahkan jika gencatan senjata mampu menghentikan pertumpahan darah untuk sementara waktu. [JP]