WahanaNews.co.id | Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengancam akan menggagalkan upaya Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Erdogan mendesak anggota-anggota aliansi untuk "menghormati" kekhawatiran Ankara tentang kedua negara, yang oleh Turki disebut menyembunyikan para teroris.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
"Satu-satunya harapan kami dari sekutu NATO adalah ... untuk pertama-tama memahami sensitivitas kami, menghormati dan akhirnya mendukungnya," kata Erdogan kepada anggota parlemen partainya di parlemen seperti dilansir detikcom, Kamis (19/5/2022).
Finlandia dan Swedia pada hari Rabu (18/5) mengajukan aplikasi bersama untuk bergabung dengan NATO seiring invasi Rusia ke Ukraina memaksa peninjauan ulang keamanan yang dramatis di Eropa.
Erdogan menuduh Swedia menyediakan tempat yang aman bagi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu-sekutu Baratnya.
Baca Juga:
Putin Bertemu Dengan Erdogan Ungkap Alasan Rusia Tidak Mau Gabung Kesepakatan Gandum
"Kami meminta mereka untuk mengekstradisi 30 teroris tetapi mereka menolak untuk melakukannya," katanya.
"Anda tidak akan mengirim kembali teroris kepada kami dan kemudian meminta dukungan kami untuk keanggotaan NATO Anda .... Kami tidak bisa mengatakan 'ya' untuk membuat organisasi keamanan ini kurang aman," tambahnya.
Swedia juga telah memberlakukan embargo penjualan senjata ke Turki sejak 2019 atas invasi Ankara ke Suriah.